USD/JPY diperdagangkan stabil pada level 150.17, turun 0.50% dari level tinggi yang tercapai pada Selasa pekan lalu. Di sesi perdagangan Senin (19/Februari) malam ini, Dolar AS terpantau tak banyak melakukan pergerakan signifikan sehubungan dengan libur President’s Day di Amerika Serikat.

Pekan lalu, para pejabat tinggi mata uang Jepang memperingatkan kemungkinan terjadinya pergerakan yen yang cepat dan spekulatif etika mata uang Jepang menembus melewati level 150 yen per dolar AS dalam semalam, sehingga melemahkan perekonomian yang bergantung pada perdagangan.

Saat itu, Dolar naik ke level tertinggi dalam tiga bulan. Tepatnya setelah data inflasi AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Januari. Ekspektasi Federal Reserve akan mempertahankan suku bunga stabil pada bulan Maret pun menguat.

“Kami mengawasi pasar dengan lebih cermat,” kata Menteri Keuangan Shunichi Suzuki kepada wartawan. “Pergerakan (mata uang yang) cepat tidak diinginkan bagi perekonomian.” Ketika ditanya apakah pihak berwenang dapat melakukan intervensi di pasar mata uang, Suzuki meninggalkan kantornya di Kementerian Keuangan tanpa sepatah kata pun.

Terlepas dari kondisi Yen, Dolar AS sendiri masih berada di level tertinggi sejak November. Indeks mendekati 105 tercapai setelah angka Inflasi AS dilaporkan lebih tinggi daripada inflasi. Hal itu membuat ekspektasi investor terhadap pemotongan suku bunga AS dalam waktu dekat, memudar. Namun, Dolar juga tergelincir menanggapi turunnya data Penjualan Ritel yang dirilis akhir pekan lalu.

“Secara teori, minggu lalu seharusnya menjadi minggu yang baik bagi dolar. Namun dolar tidak benar-benar mempertahankan kenaikannya,” kata Chris Turner, kepala pasar global di ING. “Apakah kita sudah mendekati titik di mana penetapan harga dalam siklus The Fed sudah tepat?”

Selanjutnya, Notulen rapat terbaru The Fed yang akan dirilis pada hari Rabu, akan menjadi fokus investor minggu ini. Mereka memperkirakan penurunan suku bunga The Fed sekitar 90 basis poin tahun ini. Angka tersebut turun tajam dari sekitar 145 basis poin pada awal Februari.