Sterling masih bertahan di kisaran level tinggi tiga pekan di sesi perdagangan Kamis malam ini. Kebijakan terbaru pemerintah Inggris yang bertujuan meredakan krisis kenaikan biaya hidup, tampaknya cukup membantu dalam jangka pendek.
Inggris mengumumkan pajak tak terduga atas keuntungan produsen minyak dan gas sebanyak 25%. Sebelumnya, mereka juga telah meluncurkan paket bantuan dengan total 15 miliar pound ($18,9 miliar) untuk rumah tangga yang sedang berjuang memenuhi tagihan energi yang melonjak.
Dalam beberapa pekan sebelumnya, Sterling sempat terpukul keras akibat meningkatnya kekhawatiran bahwa ekonomi Inggris menuju resesi. Para analis mengatakan bahwa sinyal dukungan dari pemerintah dapat membantu mengangkat sentimen terhadap mata uang Inggris. Itulah mengapa Pound berhasil rebound minggu ini.
Selain itu, bantuan pemerintah semestinya juga dapat mengurangi dilema Bank of England (BoE); antara menaikkan suku untuk menahan inflasi atau memperhatikan prospek pertumbuhan yang memburuk.
Pound sempat menyentuh puncak tiga minggu di $1,2620 sebelum turun tipis. Pada akhir sesi perdagangan London, GBP/USD hanya turun 0.1% ke $1,2567 dan gagal untuk mendorong ke atas secara signifikan di atas level $1,26. Aksi ambil untung mewarnai pergerakan GBP/USD hari ini. Terhadap euro yang sedang menguat secara luas, sterling turun 0.4% ke 0.8525.

“Pendapat saya adalah bahwa ini (paket kebijakan) adalah hal yang baik untuk pertumbuhan dalam jangka pendek,” kata Henry Occleston, ahli strategi makro Eropa di Macro Hive di London.
“Pemerintah Inggris sejauh ini sangat ketat dengan anggarannya. Namun, hal itu akan membuat pekerjaan pengetatan moneter BoE sedikit lebih mudah karena memberikan sedikit penyeimbangan dalam menangani krisis biaya hidup.”
Bantuan Fiskal Ringankan Beban Bank Sentral Inggris
Sebagai informasi, Bank of England telah menaikkan suku bunga empat kali sejak Desember 2021. Setelahnya, pasar memperkirakan Rate BoE akan naik lagi sebesar seperempat poin pada bulan Juni.
Dalam sebuah catatan yang dikutip oleh Reuters, analis BofA menyebut bahwa stimulus fiskal tambahan yang diumumkan pada hari Kamis oleh pemerintah Inggris, akan diterjemahkan sebagai tekanan yang lebih ringan bagi BoE untuk memberlakukan kenaikan suku bunga lebih lanjut.
“Sterling telah melemah secara relatif dalam beberapa pekan terakhir. Sebagian karena kami (Inggris) telah berbuat lebih sedikit untuk mengimbangi dampak kenaikan biaya energi,” kata Kit Juckes, kepala strategi mata uang di Societe Generale.
“Posisi Forex besar yang bisa Anda lihat adalah posisi short besar dalam yen dan sterling,” katanya.