Setelah dihajar oleh rencana kebijakan Menteri Keuangan Inggris pekan lalu, Poundsterling kini telah pulih. Mata uang Inggris kembali ke level sebelum penurunan tajam, seiring dengan pelemahan Dolar AS. Dari grafik berikut ini, tampak GBP/USD naik 1.08% ke 1.1437, level tertinggi sejak 20 September.
Tanggal 26 September lalu, Pound terjun bebas gegara kebijakan Menteri Keuangan Inggris Kwasi Kwarteng yang berencana memotong pajak, terutama bagi orang-orang ekonomi atas, dan menaikkan suku bunga kredit. Rencana tersebut ditanggapi sangat keras oleh pasar, karena membuat Inggris terancam kehilangan pemasukan dalam jumlah yang sangat besar. Pound pun ikut terimbas dengan menukik tajam lebih dari 3%.

MenKeu Inggris Batalkan Rencana Pajaknya
Melihat tingginya penolakan, Kwarteng akhirnya memutuskan untuk membatalkan rencana untuk menghapus tarif tertinggi 45% dari pajak penghasilan, tepat satu hari menjelang konferensi tahunan Partai Konservatif yang berkuasa di Inggris. Poundsterling pun berbalik naik, dan melanjutkan bullishnya hingga sesi perdagangan Selasa malam ini.
Di samping itu, Bank of England (BoE) pekan lalu memulai kembali program pembelian obligasi menyusul penurunan dramatis dalam gilt jangka panjang. Hal itu juga menjadi salah satu faktor yang mendorong pound naik dari rekor terendahnya. Mata uang Inggris kemudian naik sekitar 1,7% pada hari Senin setelah Kwarteng mengumumkan pembalikan kebijakannya.
“Sterling mulai menemukan pijakan yang aman setelah seminggu volatilitas dipicu oleh pengumuman kebijakan yang dibuat oleh Kanselir Kwasi Kwarteng,” kata Harry Adams, chief executive officer di Argentex Group.
Sedangkan Adam Cole, kepala strategi valuta asing di RBC Capital Markets, melihat penguatan Pound juga terpengaruh dari penurunan dolar AS, yang merupakan pendorong utama pergerakan di pasar mata uang pada hari Selasa ini.
Indeks Dolar AS dan yield obligasi terus menurun, setelah data Mnufaktur AS dilaporkan melambat. “Akan ada hari-hari seperti hari ini, yakni ketika dolar berada di bawah tekanan,” kata Cole. “Kita bisa melihatnya lagi dalam beberapa hari mendatang jika prospek aset yang lebih optimis berlanjut.”