Poundsterling jatuh setelah yield obligasi Inggris meroket ke level tertinggi tiga puluh tahun dalam semalam. Menteri Keuangan Inggris memutuskan sejumlah program pemotongan pajak yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Inggris. Ditambah Dolar AS yang sedang menguat, GBP/USD terjun bebas hampir 3.5% ke 1.0864, level terendah sejak tahun 1985.
Paket pemotongan pajak tersebut menelan biaya sekitar 45 miliar Pound hingga tahun finansial 2026/2027, terbesar sejak tahun 1972. Pemotongan pajak penghasilan, penurunan pajak properti, belanja bebas pajak untuk pengunjung luar negeri, dan penghapusan kenaikan pajak perusahaan yang direncanakan, seluruhnya ditujukan oleh pemerintah untuk memberikan dorongan kepada rumah tangga dan bisnis.
Untuk mendanai pemotongan pajak tersebut, ditambahlah skema multi-miliar pound untuk mensubsidi tagihan energi. Pihak dari manajemen utang pemerintah mengatakan akan menaikkan rencana pinjaman untuk tahun keuangan saat ini sekitar 45% menjadi 234,1 miliar pound ($260 miliar).
Pasar obligasi (bond) mengalami kejatuhan. Imbal hasil gilt lima tahun yang termasuk paling sensitif terhadap setiap perubahan jangka pendek dalam suku bunga atau ekspektasi pinjaman, naik setengah persen. Ini adalah kenaikan satu hari terbesar setidaknya sejak akhir 1991, menurut data Refinitiv.
“Peristiwa fiskal besar ini adalah pertaruhan ekonomi radikal. Pertaruhan ‘Go big or go home’ akan menempatkan utang Inggris pada pijakan yang tidak stabil,” kata Bethany Payne, manajer portofolio obligasi global, Janus Henderson Investors.
“Kami khawatir akan kemampuan Bank of England untuk menjual gilt secara berkelanjutan melalui pengetatan kuantitatif yang akan dimulai pada 3 Oktober. Namun, sekarang kami mempertanyakan apakah pengetatan kuantitatif sudah berakhir bahkan sebelum dimulai.”
Kondisi tersebut dinilai tak menguntungkan bagi investor dan mempertaruhkan stabilitas ekonomi Inggris. Akibatnya, Pound jatuh dan hancur lebur. Analis ING mengatakan, minimnya likuiditas dalam swap default kredit untuk Inggris menjadikan pasar mata uang sebagai kendaraan termudah untuk memperdagangkan risiko negara Inggris.