Data Ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat (02/Juli) malam menunjukkan Non Farm Payroll AS yang lebih tinggi daripada ekspektasi. NFP AS bertambah 850,000 di bulan Juni dan menjadi yang tertinggi dalam 10 bulan terakhir. Perolehan tersebut lebih tinggi daripada ekspektasi 700,000 dan NFP AS bulan Mei sebanyak 583,000.
Sayangnya, data ketenagakerjaan AS lain yang dirlis bersamaan tak secerah NFP AS. Tingkat Pengangguran AS dilaporkan lebih buruk daripada ekspektasi. Tingkat Pengangguran naik ke 5.9% pada bulan Juni, padahal ekspektasinya akan turun ke 5.6% dari 5.8%. Data Average Hourly Earnings atau pendapatan rata-rata per jam juga mengecewakan dengan kenaikan 0.3% versus ekspektasi kenaikan 0.4%.
“Kita awalnya bereaksi positif terhadap headline (data NFP AS) yang lebih kuat daripada ekspektasi,” kata Vasilli Serebriakov dari UBS New York. “Namun kemudian, (Dolar AS) turun sedikit karena detail laporan seperti kenaikan tingkat pengangguran terbilang mengejutkan.”
Dolar AS Turun
Dolar AS turun menanggapi data tesebut. Indeks Dolar AS tergelincir 0.1% ke 92.4, tetapi masih berhasil mengakhiri pekan ini dengan penguatan 0.6%.
“Dolar telah memulai Juli dengan kuat. Non-farm payrolls AS, baik sesuai ataupun kurang (dari ekspektasi) hari ini, akan tetap mempertahankan momentum itu,” kata ahli strategi DBS Bank Philip Wee.
Terlepas dari data Ketenagakerjaan AS aktual, dua bank kawakan dunia yakni ING dan Royal Bank of Canada, sebetulnya memprediksi angka NFP yang lebih rendah daripada konsensus.
“Ada kecenderungan dolar untuk menunjukkan reaksi asimetris terhadap data Payroll di tahun 2021 ini. Oleh karena itu, data yang menurun akan menghasilkan lebih banyak pelemahan dolar dibandingkan dengan kenaikan yang dihasilkan oleh rilis yang lebih kuat dari perkiraan,” kata Francesco Pesole di ING.
“Jika proyeksi ekonom kami untuk pembacaan positif di bawah konsensus terbukti akurat, kami memperkirakan aksi harga di pasar FX secara luas akan negatif untuk Dolar karena beberapa ekspektasi hawkish Fed akan berkurang.”