Harga emas sedikit naik di sesi perdagangan Kamis malam. Emas spot naik 0.1% ke $2,027.83 per ounce. Emas futures dengan masa jatuh tempo bulan April, naik 0.2% ke level $2,038.10 per ounce. Saat berita ini ditulis, XAU/USD sudah tergelincir 0.21% ke $2,021.69.
Rilis notulen FOMC yang dirilis dini hari tadi menyorot tentang mayoritas para pembuat kebijakan bank sentral AS mengenai risiko memotong suku bunga terlalu cepat. Masalah utamanya adalah ketidakpastian mengenai berapa suku bunga akan dipertahankan pada tingkat saat ini.
“Peserta menyoroti ketidakpastian yang terkait dengan berapa lama kebijakan moneter restriktif perlu dipertahankan” untuk mengembalikan inflasi ke target bank sentral AS sebesar 2%, tulis risalah rapat akhir Januari tersebut.
Sementara “sebagian besar peserta mencatat risiko dari tindakan yang terlalu cepat untuk melonggarkan kebijakan,” hanya “beberapa… yang menunjukkan risiko penurunan terhadap perekonomian yang terkait dengan mempertahankan sikap yang terlalu membatasi dalam jangka waktu yang lama.”
Kenaikan yang lebih besar pada harga emas sebagian besar masih tertahan oleh prospek suku bunga AS yang bertahan di level tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Suku bunga AS yang lebih tinggi menjadi pertanda buruk bagi emas, mengingat hal tersebut meningkatkan biaya peluang untuk berinvestasi emas. Namun, mengingat suku bunga AS diperkirakan masih akan turun pada tahun 2024, harga emas dan logam lainnya kemungkinan akan mengalami kenaikan yang kuat,” ungkap analis Goldman Sachs dilansir dari Reuters.
Tingginya suku bunga dalam jangka waktu yang agak lama ini rupanya sudah banyak diekspektasikan. Hasilnya harga emas tetap berhasil naik meskipun turun sedikit malam ini. Di sisi lain, meningkatnya perselisihan geopolitik di Gaza, serta memanasnya hubungan Rusia dan Ukraina, turut memberi dukungan pada emas dalam beberapa sesi terakhir.