Emas mengawali Maret dengan lonjakan pesat. Data Inflasi AS PCE bulan Januari dinilai memperkuat ekspektasi untuk pemotongan suku bunga The Fed (Fed Rate Cut) bulan Juni mendatang. Di sesi perdagangan Jumat (01/Maret) malam ini, emas spot melanjutkan kenaikan 0.6% ke $2,054.69 per ounce, sedangkan emas futures menguat 0.4% ke $2,063.70. Grafik XAU/USD meroket 1.64% ke $2,077.55.
US Bureau of Economic Analysis mencatat, Indeks Harga PCE Inti sebesar 0.4% pada bulan Januari 2024. Pertumbuhan tahunannya juga melambat sesuai perkiraan, yakni dari 2.9% menjadi 2.8%. Data-data tersebut sesuai dengan ekspektasi konsensus.
Perlambatan kenaikan inflasi AS dinilai sebagai kenaikan paling kecil dalam tiga tahun terakhir. Dengan demikian, ekspektasi Rate Cut The Fed di bulan Juni masih cukup kuat meski sebagian pelaku pasar lain memperkirakan bahwa Rate Cut bisa juga dilakukan pada bulan Mei.
“Emas hanya membutuhkan alasan untuk buy, dan mereka menemukannya dengan data yang hanya berdasarkan konsensus setelah pembacaan inflasi yang kuat baru-baru ini,” kata Tai Wong, seorang analis logam independen yang berbasis di New York. Wong menambahkan bahwa emas dapat menghadapi resistensi teknis di sekitar $2.065.
“Namun, laporan inflasi PCE yang menjadi laporan yang dipertimbangkan The Fed menunjukkan angka sebesar 0,4%. Hal itu mungkin tidak akan membawa penurunan suku bunga lebih dekat dari bulan Juni,” imbuh Wong.
CME FedWatch menunjukkan bahwa pasar memasang perkiraan 62% untuk peluang pemotongan suku bunga The Fed pada bulan Juni. Terlebih lagi, sebagian pejabat The Fed sudah memberikan pernyataan yang mengarah pada dukungan mereka untuk pelonggaran moneter.
“Pembicaraan The Fed yang stabil bahwa mereka tidak terburu-buru dalam menurunkan suku bunga sebetulnya sudah diperhitungkan di pasar,” kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures. “Jika ada potensi perubahan yang mengarah pada gagasan menurunkan suku bunga sedikit lebih cepat, maka hal itu akan berdampak positif bagi emas.”