Harga emas naik hampir satu persen di sesi perdagangan Senin pagi ini, menyusul sanksi ekonomi yang dijatuhkan Eropa kepada Rusia. Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menyiagakan pasukan penangkal nuklir selama pembicaraan dengan Ukraina di wilayah perbatasan.
Harga emas spot diperdagangkan di $1,905.16, naik 0.85% saat berita ini ditulis. Sedangkan harga emas futres di Comex New York sudah merangkak naik 1.1% ke $1,908.30.

Kini, agresi militer Rusia ke Ukraina telah memasuki hari keempat. Pada hari Minggu kemarin, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyiagakan pasukan militer nuklir dalam rezim tugas tempur khusus. Ukraina dikabarkan telah setuju untuk melangsungkan pembicaraan dengan perwakilan Rusia di perbatasan Ukraina.
Terkait penyiagaan pasukan militer tersebut, Putin mengatakan kepada para pejabatnya bahwa NATO telah membuat pernyataan agresif dan menjatuhkan sanksi keuangan yang cukup keras terhadap Rusia.
Di sisi lain, pihak Gedung Putih menanggapi pernyataan Putin sebagai ancaman kosong. Menurut Jen Psaki, Juru Bicara Gedung Putih kepada ABC News kemarin, Putin melanjutkan pola ancaman yang tidak terbukti ada guna membenarkan agresi militernya lebih lanjut. “Tidak ada kondisi dimana Rusia berada di bawah ancaman, baik ancaman NATO maupun Ukraina,” kata Psaki.
Emas kerap digunakan sebagai aset perlindungan di kala terjadi ketegangan geopolitik dan kenaikan inflasi. Bank sentral Rusia menyatakan bahwa pihaknya akan terus membeli emas di pasar domestik mereka dari tanggal 28 Februari, sebagai langkah untuk mengupayakan dan memastikan stabilitas keuangan Rusia selama pemberlakuan sanski Barat terhadap ekonomi Moskow.
Sempat menjulang lebih dari 3% minggu lalu, setelah pengumuman Putin akan agresi militer ke Ukraina, reli emas kini sedikit lebih kalem. Menurut analis Daniel Briesseman dari Commerzbank, sebagian pelaku pasar yakin bahwa sanksi barat pada Rusia belum sepadan. “Menurut kami, penurunan harga emas terlalu dini. Masih ada risiko eskalasi konflik lebih jauh, sehingga koreksi yang terjadi hanyalah sementara.”