Dolar AS masih berusaha untuk menentukan arah yang pasti setelah penurunan hingga akhir sesi perdagangan Sabtu (21/Januari). Indeks Dolar AS ditutup pada posisi 101.992, level terendah sejak 01 Juni. Kendati demikian, Dolar AS lebih kuat terhadap Yen dengan kenaikan USD/JPY yang mencapai 0.88% ke 129.53 akhir pekan lalu.

Penguatan Dolar AS terhadap Yen disebabkan oleh data inflasi inti Jepang yang naik 4.0% yoy pada bulan Desember. Angka tersebut lebih tinggi daripada target 2% yang dipasang Bank of Japan (BoJ), sehingga memicu ekspektasi pasar bahwa Bank of Japan (BOJ) akan segera mengakhiri kebijakan pengendalian yield dan membiarkan suku bunga naik lebih lanjut.
“Kami mengekspektasikan BoJ akan keluar dari kebijakan yield curve control dan suku bunga negatif pada akhir Juni, berdasarkan pertumbuhan upah yang cukup solid di Jepang,” kata Carol Kong, analis Commonwealth Bank of Australia.
Mata uang Jepang tersebut terpantau volatile sepekan setelah kebijakan BoJ yang masih mempertahankan kebijakan moneter ultra longgar. Mengingat minimnya rilis data ekonomi yang dijadwalkan untuk hari Jumat, Kong mengatakan pergerakan di pasar mata uang akan bergantung pada sentimen risiko secara keseluruhan. Mata uang utama yang cenderung diperdagangkan dalam kisaran yang ketat.
Serangkaian data ekonomi AS pada hari Kamis menunjukkan bahwa ekonomi terbesar dunia tersebut mengalami perlambatan setelah beberapa kenaikan suku bunga tinggi oleh Federal Reserve. Oleh karena itu, para trader berharap adanya jeda pengetatan moneter tahun ini.
Akan tetapi, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim pengangguran baru, menurun lebih banyak daripada ekspektasi pada minggu lalu. Data tersebut menandakan pertumbuhan pekerjaan yang solid dan pengetatan pasar tenaga kerja yang sedang berlangsung. Kondisi semacam ini cenderung diriingi dengan kenaikan suku bunga.
Ekonom ING mengatakan bahwa pengawasan ketat terhadap sejarah pertumbuhan AS akan membuat kinerja Dolar tetap rentan terhadap rilis data. Hal itu karena pasar akan terus mengurangi ekspektasi suku bunga Fed.