Dolar AS Berjaya, Raih Perolehan Mingguan Tertinggi

Dolar AS menutup pekan keempat di bulan September ini dengan kenaikan mingguan terbesar sejak lima bulan terakhir. Kekhawatiran para investor akan perlambatan ekonomi, peningkatan infeksi virus Corona di Eropa, serta ketidakpastian pemerintah AS soal stimulus dan pemilu presiden, merupakan alasan dibalik meningkatnya permintaan terhadap mata uang AS tersebut.

Saat berita ini ditulis pada hari Sabtu (26/September) pagi, Indeks Dolar AS diperdagangkan di 94.58, naik 0.26 persen dari harga pembukaan. Sedangkan EUR/USD turun 0.32 persen dan diperdagangkan di kisaran 1.1630. Sepanjang pekan ini, EUR/USD merosot sebanyak 2 persen.

Kemarin malam, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Durable Goods Orders AS hanya naik 0.4 persen di bulan Agustus. Perolehan tersebut jauh di bawah ekspektasi ekonom di 1.1 persen, serta merosot drastis dari bulan sebelumnya di 11.4 persen. Begitu pula dengan Core Durable Goods Orders, yang tidak memasukkan penjualan pesawat,

“Mempertahankan momentum ini setelah Kuartal 3 nanti, bagaimanapun akan sangat sulit. Kondisi keuanga sangat mendukung, tetapi tingkat pemanfaatan kapasitas yang rendah dan ketidakpastian pilpres AS cenderung membebani belanja modal, setidaknya dalam jangka pendek. Perusahaan biasanya meningkatkan investasi saat tingkat pemanfaatan diperketat. Itu jelas tidak terjadi hari ini; pemanfaatan kapasitas secara historis masih rendah di 71,4%, yang turun 6,4 ppts dibandingkan tahun lalu,” kata tim analis dari Jefferies.

Dengan begitu banyak hal yang membuat investor merasa tidak pasti, JB Mackenzie, Managing Director of futures dan forex di TD Ameritrade memperkirakan akan adanya peningkatan volatilitas menjelang pemilihan umum AS pada 3 November mendatang. Saaat itu, akan ada lebih banyak permintaan untuk dolar.

“Pemilu, stimulus, dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan, ketiga bagian itu, jika tidak bekerja mengunci langkah, kemungkinan besar akan ada pergerakan ke dolar karena aksi pencarian ke aset safe haven,” kata Mackenzie.

Mackenzie juga melihat faktor-faktor lain seperti perjuangan Inggris untuk membuat rencana keluar dari Uni Eropa sebagai faktor eksternal dari AS yang juga dapat menjaga dolar tetap kuat. Kendati demikian, greenback sempat turun sedikit pada hari Kamis, setelah empat hari naik, karena ekuitas naik di tengah harapan untuk stimulus. Reli mata uang AS dilanjutkan pada hari Jumat karena kekhawatiran muncul kembali.

Tinggalkan sebuah Komentar

Copyright © 2024. All Rights Reserved. Seputar Forex
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. Seputar.Forex tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.