BoE tak mengubah level suku bunga dan program pembelian obligasinya. Namun, terhitung 11 Agustus mendatang, bank sentral Inggris tersebut akan memperlambat laju pembelian aset dari 6.9 miliar pound menjadi 4.4 miliar pound. Untuk perekonomian Inggris, BoE mengekspektasikan GDP Inggris akan turun lebih dari 20 persen di kuartal kedua tahun 2020, dibandingkan dengan kuartal empat di tahun 2019.
“Namun indikator-indikator frekuensi tinggi mengimplikasikan bahwa sektor spending telah pulih secara signfikan sejak aktivitas dimulai di bulan April. Data pembayaran menunjukkan bahwa konsumsi masyarakat pada bulan Juli masih kurang dari 10 persen di bawah level pada awal tahun ini. Aktivitas pasar perumahan terpantau telah kembali mendekati level normal. Kendati demikian, ada sinyak pengetatan dalam suplai kredit untuk sebagian rumah tangga,” papar BoE.
Sempat menguat pasca kebijakan moneter Bank of England (BoE) kemarin, Pound Sterling memangkas perolehannya terhadap Dolar AS di sesi perdagangan Jumat siang ini. GBP/USD tergelincir 0.27 persen ke 1.310, menghapus kenaikan tipis sehari sebelumnya. Kendati demikian, pasangan mata uang tersebut masih berada di kisaran level tinggi yang terbentuk sejak akhir Juli.
Pound Menguat Sebelum Bergantung Pada Dolar Lagi
Pound mendaki ke level tertinggi sejak Maret, setelah BoE mengumumkan akan mempertahankan suku bunga di level rendah. Gubernur Andrew Bailey akan terus pula mengimpelementasikan pelonggaran kuantitatif. Menurut para analis, kesepakatan bulat dalam voting komite MPC BoE tersebut direspon positif oleh Sterling karena sesuai dengan ekspektasi mereka.
“BoE telah menegaskan, untuk saat ini, mereka akan menjauhi kebijakan (suku bunga) di bawah nol,” kata James Athey dari Aberdeen Standard Investments. “Dengan langkah seperti itu, maka cukup bagi Pound untuk sedikit menguat, sebelum kembali bergantung pada perkembangan Dolar AS,”
Sterling telah menanjak le level tertinggi sejak tahun 1990, berkat pelemahan Dolar AS baru-baru ini. Mata uang Inggris tersebut sudah membayar penurunan yang terjadi semenjak wabah COvid-19 menyebar. Terhadap Euro, Sterling juga menguat hingga setengah persen dan diperdagangkan di posisi 0.9021 saat berita ini ditulis.