Dolar Australia memulai sesi perdagangan Senin pagi ini di level rendah terhadap Dolar AS, setelah pekan lalu anjlok gara-gara lonjakan mata uang AS tersebut. AUD/USD diperdagangkan di 0.7712, kembali ke kisaran level yang terbentuk pada tanggal 14 April.
Data ekonomi dalam negeri Australia yang dirilis pagi ini adalah ANZ Job Ads, dengan hasil pertumbuhan 4.7 persen di bulan April, lebih rendah daripada 7.8 persen di bulan Maret.
Kendati demikian, angka tersebut masih termasuk pertumbuhan iklan lowongan kerja tertinggi sejak 2008. Menurut ekonom senior Catherine Birch dari ANZ, banyaknya iklan lowongan kerja disambut dengan baik oleh masyarakat. Pasalnya, program JobKeeper yang dirintis oleh pemerintah Australia sudah berakhir.
“Kami juga mengamati ada hampir 160,000 orang baru yang dipekerjakan dalam dua bulan terakhir,” kata Birch. “Permintaan tenaga kerja yang menguat seharusnya berarti bahwa banyak–tetapi tidak semua–orang yang akan dapat mendapatkan pekerjaan di tempat lain dengan relatif cepat.”
Awasi Kejutan Data Ekonomi AS
Terlepas dari rilis data tersebut, faktor penggerak kunci bagi AUD/USD pekan ini adalah data ekonomi AS. Seperti yang telah diketahui, kinerja ekonomi negara pimpinan Joe Biden itu terus menunjukkan pemulihan. Minggu lalu, sentimen Konsumen AS dilaporkan naik pesat pada bulan April. Pekan ini, pasar akan menantikan data Non Farm Payroll (NFP) AS untuk bulan April. Perkiraannya, 978,000 pekerjaan akan ditambahkan dalam ekonomi AS.
Akan tetapi, analis mengatakan bahwa respon pasar terhadap kejutan data (data yang di luar ekspektasi) ekonomi AS mungkin akan sulit ditebak. Hal itu karena mereka mulai khawatir jika data yang kuat, dapat mendorong bank sentral untuk mengurangi stimulus moneter.
Ada pula pendapat hawkish dari para pejabat Presiden The Fed untuk wilayah Dallas, Robert Kaplan. Ia mengatakan bahwa bank sentral seharusnya bisa memulai diskusi soal tapering dan kenaikan suku bunga pada tahun 2022. Namun demikian, Kaplan bukan termasuk voter FOMC untuk tahun ini, sehingga komentarnya tersebut tak memberikan dampak yang terlalu besar bagi nilai tukar Dolar AS.